The Lord of The Rings 2
The Two Towers
Film karya
Peter Jackson ini adalah yang kedua dari trologi The Lord of the Rings, karya
John Ronald Reuel Tolkien (1892-1973), lulusan dan dosen di Oxford University.
Bagian pertama adalah The Fellowship of the Ring dan bagian ketiga adalah The
Return of the King. Ketika Tolkien menulis TLOTR, ia tidak mengaitkannya dengan
anak-anak, tapi di pertengahan tahun 1960-an telah menjadi fenomena sosial di
antara para remaja dengan terjualnya 3 juta copy dalam 9 bahasa. Di beberapa
negara, TLOTR bahkan dianggap sebagai obyek kultus setengah sakral.
Jika di
dalam The Fellowship of the Ring, Jackson memerlukan waktu untuk
memperkenalkan para tokoh, maka dalam The Two Towers ia langsung meneruskan apa
yang telah terjadi di bagian pertama. Karena itu, penonton dapat langsung
memasuki badan cerita yang padat dengan konflik serat ditutup dengan adegan
gemilang pertempuran kolosal yang tak kalah hebat sebanding adegan serupa dalam
film-film karya Akira Kurosawa.
sinopsis :
Dalam film ini
para protagonis terbagi tiga, masing-masing dengan tujuan memerangi kejahatan
dan menegakkan kebaikan. Frodo dan Sam melanjutkan misi menghancurkan Cincin
Utama untuk mencegah Lord Sauron menguasai dunia dengan kekejamannya. Sukarnya,
Cincin hanya bisa dihancurkan di Mordor, sedangkan keduanya tak tahu di mana
persisnya tempat itu dan jalan mana yang harus mereka tempuh untuk mencapainya.
Tapi di tengah jalan, mereka berjumpa dengan Gollum, makhluk aneh yang
kelihatan mengancam tapi sebenarnya cukup perlu dikasihani. Dengan hanya
mengenakan semacam cawat, berbadan kurus, rambut hitam serta mata biru yang
menonjol dan membayangkan ketakutan. Ternyata makhluk inilah yang menemukan
Cincin Utama ketika Isildur terjatuh ke sungai setelah merebutnya dari Sauron
ribuan tahun sebelumnya. Kini Gollum menderita schizoprenia. Lambat laun,
Gollum yang tadinya diperlihatkan hanya sebatas bayangannya saja atau disyut
dalam kegelapan kini ditampakkan dengan sangat jelas dengan bantuan CGI yang
ultra menakjubkan karena mampu memperlihatkan beragam emosi melalui sinar dan
sorot matanya dan ekspresi wajahnya.
Di tempat lain
para prajurit yang terdiri dari Aragorn, Legolas, dan Gimli sedang mengejar
gerombolah Orc dan Uruk-hai yang menculik Merry dan Pippin ke arah Isengard. Di
tengah jalan mereka bertemu Eomer beserta pasukannya yang diusir Raja Theoden
II (yang merupakan pamannya sendiri) dari Rohan akibat hasutan Grimma
Wormtounge. Rupanya pasukan Eomer ini baru saja membinasakan gerombolah Orc dan
Uruk-hai yang menculik Merry dan Pippin. Untunglah kedua Hobbit ini berhasil
melarikan diri ke hutan Fangorn yang kemudian bertemu dengan Treebeard, makhluk
Ent pelindung hutan yang berbentuk pohon raksasa. Treebeard mencurigai keduanya
sebagai bangsa Orc yang senang menebangi hutan secara membabibuta. Ia lalu
membawa keduanya ke pertemuan para Ent untuk menentukan apakah mereka itu Orc
atau bukan, setelah lebih dulu mendapat petunjuk dari seorang penyihir putih
yang misterius.
Aragorn,
Legolas dan Gimli berhasil menemukan jejak Merry dan Pippin ke arah hutan
Fangorn, dan di sana pun mereka bertemu sang penyihir putih misterius itu, yang
tak lain adalah Gandalf. Kembali dari ‘kematiannya’ setelah melawan Balrog,
Gandalft Abu-Abu kini menjadi Gandalf si Putih, menandakan pencapaian tertinggi
kekuatan serta kebijaksanaannya. Menganggap Merry dan Pippin aman di tangan
para Ent, Gandalf, Aragorn, Legolas dan Gimli kini ingin meminta bantuan Raja
Theoden dari Rohan untuk membangun angkatan bersenjata melawan kekuatan jahat
Saruman dan Sauron. Tapi karena Theoden sudah berada di bawah pengaruh sihir
Saruman, mereka kini yang justru yang harus menolong membebaskan Theoden dari
pengaru sihir jahat itu. Gandalf berhasil memusnahkan sihir jahat Saruman atas
Theoden, dan kemudian Grima-pun dibuang karena menjadi kakitangan Saruman.
Sebenarnya,
Aragorn lebih suka menemani kekasihnya Arwen, tapi tugas adalah tugas bagi
seorang ksatria. Belum lagi perbedaan antara keduanya yang akan membuat
kehidupan mereka dan masing-masing bangsanya (Peri dan Manusia) tak akan
berjalan sebagaimana mestinya alias tak bahagia menurut pandangan Elrond, ayah
Arwen. Sementara itu Aragorn menarik hati Eowyn, keponakan raja yang berwajah
cantik.
Raja segera
memerintahkan rakyatnya mengungsi ke benteng Helm’s Deep, di mana akan terjadi
pertempuran tak seimbang antara 300 prajurit dan 10.000 tentara Saruman.
Sementara Gandalf pergi untuk mengumpulkan pasukan lain yang setia kepada
kerajaan Rohan (terutama Eomer) untuk membantu. Untunglah Haldir beserta 3.000
pasukan Peri-nya juga datang memperkuat armada perang.
Sementara itu,
Frodo, Sam dan Gollum tertangkap oleh Faramir, kapten pasukan Gondor yang
sedang menyergap barisan sekelompok tentara Sauron, karena dianggap mata-mata
Orc dan Penguasa Gelap. Setelah mengetahui bahwa mereka bukan musuh, Frodo dan
Sam dilepaskan untuk melanjutkan perjalanannya menuju ke gunung Doom untuk
menghancurkan Cincin Utama. (Sumber: Majalah Cinemags
Edisi Februari 2003)
Apa Itu Versi
Extended Edition?
Versi extended
ini memiliki tambahan durasi 44 menit lebih lama dibanding dengan versi biasa
atau versi yang dirilis di bioskop. Di versi ini Anda akan melihat
tambahan kemunculan Gandalf yag dramatis sebagai Gandalf si Putih, Merry
dan Pippin meminum air ajaib di hutan Fangorn, pemakaman Theodred putra dari
Theoden dengan diiringi lagu sedih yang dibawakan oleh Eowyn, kilas balik
mengenai Boromir saat merayakan kemenangan melawan pasukan Sauron, Merry dan
Pippin menemukan gudang penyimpanan Saruman, dan masih banyak lagi adegan yang
belum pernah Anda lihat di versi biasa.
enormous box-office success, making over $900 million worldwide.
Pemain :
Peran
|
Actor
|
John
Rhys-Davies (voice)
|
|
Boromir (Extended
edition only)
|
|
Denethor
(extended edition only)
|
|
Selain banyak karakter kembali dari film pertama, The Two Towers menampilkan :
·
Eowyn, seorang wanita mulia Rohan yang ingin
sekali menjadi seorang pejuang,
·
Eomer, Marsekal pendukung dari Rohan dan
saudara Eowyn,
· Theoden, Raja
bermasalah dan paman Eowyn dan Eomer,
dan konselor berbahaya nya, Gríma Wormtongue.
Para aktor yang dilengkapi
dengan sejumlah efek khusus
termasuk makhluk Ent treelike, kuda terbang pterodactyl-seperti
Nazgul dan Gollum,
secara luas diakui sebagai karakter terbaik. Gerakan dan ekspresi wajah dimodelkan
pada aktor yang memberikan
suaranya, Andy Serkis. Hanya sekilas di film
pertama, Gollum di sini menjadi karakter penting dengan potensi untuk mengubah nasib cerita, ia bergulat
dengan setan di dalam dirinya dan menjadi sumber perselisihan antara persahabatan
Sam dan
Frodo yang sebelumnya tak tergoyahkan.
PERBEDAAN
DARI BUKU
Jackson dan tim penulis menambahkan beberapa peristiwa cerita, terutama:
· Dalam film ini, Faramir berbicara tentang
mengambil Cincin itu dari Frodo, untuk membela Gondor, dalam buku ini, ia menyangkal memiliki keinginan seperti : Tidak jika saya menemukannya di jalan raya, saya membawanya, dia mengulangi.
Menurut Jackson, ini tidak bekerja secara dramatis, karena Faramir tidak
memiliki " character arc" (yaitu dia tidak
berubah sebagai karakter dari adegan pertamanya ke terakhirnya).
Jackson membenarkan perubahan ini sebagai sarana untuk membuat Faramir
tampak lebih dari karakter yang utuh.
· Dalam film ini, Faramir mengambil Frodo, Sam
dan Gollum ke kota yang terkepung dari Osgiliath, tetapi kemudian membiarkan
mereka pergi.
Dalam buku tersebut, Faramir tidak membawa mereka lebih jauh dari kolam
renang terlarang. Dalam versi teater tidak jelas
bagaimana Frodo dan teman-temannya kembali dari Osgiliath ke Ithilien, tapi ini
dijelaskan dalam potongan yang diperpanjang - mereka melarikan diri melalui
selokan kota yang hancur dan membuat jalan keluar di belakang garis musuh.
· Sebuah serangan dalam perjalanan Rohirrim ke
Helm Deep oleh Orc menaiki wargs mengakibatkan kematian mendekati Aragorn, ia
dihidupkan kembali oleh Arwen dalam urutan mimpi.
Tidak seperti ini yang dihadirkan dalam buku ini. Menurut penulis skenario, ini untuk memberikan Arwen lebih menonjol, menjadi bunga cinta Aragorn.
· The Knights of Dol Amroth tidak hadir dalam
film karena mereka berada di The Return dari novel King.
· Galadriel membujuk Elrond (melalui telepati
jarak jauh) untuk mengirim Elven pemanah ke Helm Deep. Menariknya, mereka
tampaknya tetap menjadi Peri Lorien, salah satunya (Haldir) kami pertemuakan sebelumnya di Golden Wood.
Jackson awalnya merencanakan untuk Arwen bertempur sendiri di Helm Deep dan beberapa
adegan di sepanjang film tersebut, namun diurungkan taktik itu.
Hal ini masih mungkin untuk keluar dalam pertempuran, karena beberapa
rekaman digunakan dalam Extended Edition.
Penambahan ini mungkin telah terinspirasi oleh satu baris diucapkan lewat
Legolas, ketika ia sedang menunggu pasukan kedatangan Saruman di dinding Helm
Deep: ia berharap bahwa ia bisa memiliki seratus Elven pemanah dengan dia untuk
memperkuat pertahanan
· Arwen memiliki
visi masa depannya yang diambil agak bebas dari buku The The Tale of Aragorn and Arwen '.
· Elrond hampir memaksa mengirimkan Arwen "ke Barat". Keputusan akhir
tentang masalah ini, dan alasannya untuk membuatnya, terungkap dalam The Return
of the King.
Dua peristiwa penting dari
Tolkien The Two Towers tidak dibuat menjadi film, tapi ditahan atas untuk yang berikutnya:
· Konfrontasi Gandalf dan Saruman di Isengard.
Pada awalnya ini ditujukan untuk muncul di awal The Return of
the King, tetapi keputusan akhir oleh Peter Jackson bahwa adegan ini bukan
bagian dari versi teater, meskipun sejak saat itu telah dimasukkan dalam potongan yang diperpanjang.
Sam dan Frodo bertemu dengan Shelob yang mengerikan, meskipun hal ini diramalkan oleh Gollum. Sarang Shelob memang menonjol dalam film ketiga. Alasan Para pembuat film untuk meninggalkan ini adalah hal itu terjadi lebih dari
peristiwa lain yang diperlihatkan di The Two Towers: Frodo ditangkap oleh Orc
Cirith Ungol pada 13 Maret di akhir The Two Towers, sementara tentara Rohan
telah mencapai Isengard seminggu sebelum pada tanggal 5 Maret, dan peristiwa The Return of
the King dimulai dengan Gandalf dan Pippin mencapai Minas Tirith pada 9 Maret.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar